Sabtu, 24 Februari 2018

Mengerti




Mengerti menjadi sebuah titik balik yang membebaskan gelap dari belenggunya
Mensucikan hasrat dari kadar ketidakpahamannya
Juga menyalakan cahaya dari dupa ketidaksadarannya

Mengapa manusia selalu ingin mengerti ribuan hal yang paling ada gunanya?
Barangkali kita ini memang ditakdirkan untuk menjadi seorang penebang pohon
Dalam usahanya untuk mencari kambium pemahaman
Atau akar ketidakrasionalan yang dapat menimbulkan masalah

Aku tidak mengerti
mengapa hal yang jelas itu, tidak dipahami orang-orang  yang katanya menjadi khalifah di bumi dengan segala pengertiannya.
Andai aku mengerti satu hal yang sepantasnya menjadi tujuan bagi manusia yang hidup dari menjiwai.


Sebagai contoh coba lihatlah
Sekian banyak yang mengerti akan ilmu yang luas,
Seperti de broglie akan satuan quanta yang di pikirkannya
Mengerti Cara membangun monumen yang amat rumit,
Seperti Napoleon akan arc de thriomphe-nya 
Mengerti pula cara memainkan senyum,
Seperti Dalai Lama dalam kebijaksanaannya
Ataupun perihal menjawab tiap- tiap surat cinta yang dimuseumkan,
Seperti ghibran akan syairnya yang tidak stabil
Mereka bahkan seperti  kumpeni yang bakal menjajah negerinya sendiri
Membuat hati bersekutu dengan egonya
Semua demi dunia  yang selalu patut dimengerti 

Ah andai saja semua mengerti

Manusia yang selalu menemui kebebasannya lima kali pada delapan ribu enam ratus detik yang dicintainya.
manusia yang selalu dapat meluangkan waktu dari kesibukan hariannya
Manusia yang tidak perlu mengunjungi matahari atau menangkap aurora sebagai amal ibadahnya


Lihatlah kepada hal-hal yang tidak membutuhkan banyak ketenagaanmu itu
Pada  waktu yang mengkhususkan  diri  menjadi lima bagian kecil wajibnya
Pada doa yang ditugaskan melesat pergi melintasi dunia dengan izin-Nya
Pada satuan kalimat takbir yang ingin di lirihkan
Pada perasaaan takut yang hilang akibat nama Tuhannya diucap

Maka mengerti juga dari manusia yang hampir putus asa
Lalu membuka Al-Quran dalam kesuciannya
Yang tertulis pada salah satu bagiannya
Sesudah kesulitan akan tiba kemudahan
dalam surah Asy Syarh yang selalu dicantumkan  pada waktu khususnya
Atau sepertiga malam mereka
Dibaca dalam jiwa dan tenangnya
Sekali lagi
malam berhenti
layaknya waktu yang terjebak pada putaran jam yang belum berdenting pada pukulnya


Andai aku bisa lebih dulu mengerti sesuatu yang lebih indah dari dentingan mozart dan beethoven.
pada ayat ketujuh belas dalam Al-Ghassiyah yang agung
Maka coba buka kembali kitabmu itu
Hafal dalam ingatan yang juga bersarang pada kalbumu
Bawa dalam shalatmu
Persilahkan air matamu untuk bangun melihat dunia yang ingin kau tangiskan

Biar mereka melihatmu dalam kekhusyuanmu
Juga melihat kenyataan yang tak patut untuk kau sedihi
Atau kau akan menangis pada hal yang sederhana saja
Seperti nikmatnya diciptakan dan dipenuhi kebutuhan.

Untuk kau yang membacanya berusahalah untuk mengerti…karena ini adalah tujuan hidup
Bintang-bintang tidak pernah jatuh  dalam padatnya Jakarta karena itu bukan tujuannya 
Bulan tidak menggeser bumi karena patuh pada orbitnya.pada Tuhannya, kepercayaaanya
Juga matahari terbit dan tenggelam karena ia sangat mengerti pasti
Jika sudah ribuan kali kau shalat tanpa mengerti arti setiap bacaannya begitupun makna surat yang kau baca , ataupun doa yang kau panjatkan,

Mengertilah.
Detik yang membawamu kemari pasti punya tujuan
Dan waktu tidak selalu bisa kau suruh lagi untuk menyetor pemahaman itu dua kali
Ingatlah Allah masih mencintaimu
karena kau termasuk orang yang ingin mengerti

Tanjung Duren,24-2-2018

RIzqy Ardiansyah Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih atas kunjungan anda di blog saya yang masih acak-acakan karena di tulis dengan nafsu menulis yang kuat